Assalammualaikum...
"Ko dengar cerita apalagi? Sapa yang cerita? Ajak dia jumpa saya dan ko. Kita kompemkan cerita ni bersama-sama. Tu pun kalau ko berani. kadang-kadang cerita dari orang ketiga banyak yang berubah..."
Hati saya sakit. Saya paling benci ayat bold yang kaler merah tu. Hello, saya taw saya nh jenis 'lembut'. Kalau tak kenal, mungkin jenis orang yang senang kena 'pijak'. Excuse me! Sampai bila ko maw berpura-pura? Sampai bila ko terus hipokrit? Dengan saya ko berlagak baik, tapi d belakang? Ko sibuk menjaja cerita...ko sibuk mempertahankan diri ko...berkempen dengan semua orang bahawa ko tak bersalah...ko mengemis simpati semua orang...wah, kelas satu bah tembirang ko tu...
Tapi, pernah ka ko terfikir...satu hari, semua cerita busuk ko tu akan memakan diri ko sampai nanti ko yang akan jadi ulat-ulat yang menjijikkan???? Tak pernah kan??? Sebab ko belum rasa...Lepas nh ko rasalaa macam mana...
"Jom Jumpa..."
Saya jawab..."Bukan takut...tapi saya rasa tak perlu..."
Berkali-kali saya bagitaw jangan ganggu saya lagi...berapa juta kali perlu saya bagitaw ko??? Saya tak perlu seorang kawan macam ko...dan saya rasa ko pun tak perlu kawan macam saya...
Kalau ko rasa ko tu HERO, pleaselaaa...saya tak perlu HERO yang suka memutarbelitkan cerita untuk kepentingan sendiri...
Tak mungkin ada HERO yang sentiasa di awang-awangan yang tak berpijak di bumi yang nyata...
sampai sanggup 'memakan' kawan sendiri...
"Ok, Saya akan bagi masa buat ko. Saya akan sentiasa menunggu pintu maaf ko. Maaf...saya akan selalu sayangkan ko..."
Maaf?? Sayang??? Berapa kali saya perlu memaafkan ko? Setiap kali saya maafkan ko, ko langsung tak berubah...ko tak pernah jaga 'maruah' saya sebagai kawan ko...walaupun saya bukan laa seorang kawan yang baik dan perfect...tapi sekurang-kurangnya saya tak pernah jadi seperti ko yang bertopengkan syaitan...
ko tak layak digelar sebagai kawan...
ko adalah pengkhianat...
Hey, jangan sekali-kali gunakan perkataan 'sayang' itu untuk meraih maaf daripada saya...
Sebab kepercayaan saya pada ko telah sampai tahap ZERO...
to be continue...
No comments:
Post a Comment